semar mendem lagi baca puisi |
tercenung aku manatapmu
berkaca matamu tentang kesedihan
yang menembus relung jiwa
menusuk hati terguncang
sedihku tercambuk pilu
"aku mencintaimu, tapi aku menderita" katamu
lunglai mata sayuku
tak kuasa menahan merintih
'ku bisikkan pada diriku
"aku harus tersenyum"
menutup tirai kesedihan
yang sejatinya lebih mendalam
dari bongkahan tangisan alam
merunduk aku kini,
tak mampu lagi ku lempar pandangan
pada wajah murung
yang binar matamu layu
maka, "rebahkan sebak didadaku" bisik lirihku...
agar luah semua sesak
tumpah dalam harapan...
terpejam mataku kini,
menahan buliran mutiara kesedihan...
antologi puisi kangbarok
0 komentar:
Post a Comment