Friday, April 6, 2012

PUISI KENANGAN, karya Allah Yarham Yahya Hitam Suhayli


       Puisi ini ditulis dalam buku memori edisi BAA RICK LEE ( Alumni MASAMA ' 98) atas nama MH ASTRA. Puisi ini adalah salah satu PUISI favorit saya, beliau selalu menggunakan kata- kata yang sederhana tetapi sarat akan makna yang mendalam. Almarhum juga yang mencipta lagu Mars Al Maarif Udanawu dibantu oleh paman dorit yang sampai sekarang jadi satu- satunya HYMNE Al Ma'arif Udanawu. 
Almarhum Agus Yahya Hitam Suhayli , alah satu cucu KH. Abdul Ghofur Mantenan ini semasa hidupnya beliau adalah seorang yang religius walau sering kali tampil nyentrik dalam kesehariannya. oleh sebab itu juga beliau mampu bergaul dengan semua kalangan, sehingga menjadikan banyak yang simpati, bahkan tak jarang ada yang sowan hanya untuk bertukar fikiran.
semoga di ampuni segala dosa dan diterima semua amal baik beliau, aamiin.


PUISI "Doa Tawar Menawar"

karya: Yahya Hitam Suhayli


Allah, yang dalam nama-Mu sekarang juga kami sanggup untuk mati
Allah, yang cinta kami kepada-Mu tak bisa dengan apapun diganti
Allah, yang kami riindukan wajah-Mu diterang matahari maupun dikegelapan malam hari.
kami yang saat ini telah terpencar, berkatilah…!
Seperti Kau berkati pepohonan yang tumbuh, angin yang berdesir, serta angin yang selalu kembali untuk mensucikan diri untuk  memelihara hidup kami.

Berkatilah, Yaa Allah…!
Seperti Engkau berkati malam yang menidurkan diri, kemudian diganti dengan kehadiran fajar pagi.
Seperti kapan saja Ya Allah, saat inipun kami tidak dimana- mana, kecuali dihadapan-Mu.
Kami yang ditengah benua.
Kami yang ditepiannya.
Kami yang diujung ruang dan diujung waktu.
Kami yang berada dinegara yang bernama Indonesia Raya.
Tepekur tak dimana- mana, kecuali dihadapan lutut-Mu.
Ini sangat sederhana . Yaa Allah..!
Namun kami sering lupa.
Sebab untuk mengalahkan musuh- musuh-Mu yang kecil saja kami tidak kuasa.

Inilah Ya Allah..!!!
Kami tawanan-Mu, Ya Allah…
Tak berani mengadahkan muka,
Mata kami yang terbuka telah lama menjadi buta,
Sebab talah kami sia-siakan dirinya dengan hal- hal yang maya.
Inilah hamba- hambamu yang durhaka , ya Allah…!
Tak sanggup melawan tatapan mata-Mu, ya Allah…!
Karena tatkala saudara- saudara kami dihardik, didera, diusir dan tersungkur jiwa kami telah fakir.
Karena tatkala saudara- saudara kami dicampakkan, dibuang dan terjerembab dikubangan- kubangan ketidak menantuan.
Hati kami berlumat dan membeku.
Kami tertawa dan terpana.
Karena bahkan rasa sakit dalam jiwa kami sendiri telah tidak kami hayati.
Kami bodoh,
Kami mengigau,
Kami…karna bahkan kebiasaan kami untuk diinjak- injak secara kasar maupun halus telah justru kami nikmati.
Yaa  Allah…!!!
Cinta kami kepada-Mu tidak terperi.
Namun itu tidak diketahui oleh diri kami sendiri,
Kami hidup dalam sibir- sibir.
Hari- hari kami ditaburi oleh sibir- sibir…
Mata kami hanya punya pilihan untuk menatapi sibir.
Kami hidup dalam berhala,
Kami berumah berhala,
Kami membeli berhala untuk hiasan,
Kami mengurung berhala,
Kami tidur berguling berhala,
Kami menerjang…
Tapi kemudian jatuh didepan berhala,
Maka sekarang kami harus mandi besar , ya Allah…!!!
Kami harus hijrah kepada-Mu
Kami harus berlari kerumah-Mu….



Share:

0 komentar: