Saturday, March 31, 2012

PUISI, Makna dan definisi


                Puisi berasal dari bahasa Yunani “'poiesis'/ποίησις [poieo/ποιέω]”, sebuah karya cipta: membentuk, membuat, atau seni puisi atau puisi) adalah bentuk seni sastra di mana bahasa digunakan untuk pengganti, makna yang tampak jelas. (WIKIPEDIA)
                Puisi mempunyai sejarah panjang, Puisi-puisi awalnya berkembang dari lagu-lagu rakyat, seperti Shijing Cina, atau dari kebutuhan untuk menceritakan kembali sebuah sejarah, seperti Weda Sansekerta, Gathas Zoroaster, dan kisah- kisah Homer, Odyssey dan Iliad.
Upaya lawas untuk mendefinisikan puisi , seperti Aristoteles Poetics, berfokus pada penggunaan pidato dalam retorika, drama, lagu, dan komedi. Kemudian mencoba berkonsentrasi pada fitur seperti pengulangan, bentuk ayat dan sajak, dan menekankan estetika yang membedakan puisi lebih dari objektif informative atau bentuk penulisan biasa.
Dari abad 20an puisi sudah dikatakan sebagai penggunaan bahasa secara kreatif.
Puisi diciptakan dalam bentuk bahasa yang konvensional untuk meluahkan interpretasi yang berbeda terhadap kata-kata biasa, atau untuk membangkitkan tanggapan emosional.
                Penggunaan ambigu, simbolisme, ironi, dan elemen gaya lain dari diksi puitis sering kali membuat sebuah puisi berpotensi terinterpretasi ganda. Begitu juga, metafora, simile, dan metonimi (kiasan yang digunakan dalam retorika di mana hal atau konsep tidak disebut dengan nama sendiri, tetapi dengan nama sesuatu yang berkaitan erat dengan hal itu atau konsep) membuat resonansi antara makna tersurat dan makna tersirat, membentuk sebuah rasa baru.
                Penyair atau orang yang berpuisi sering kali dipengaruhi oleh budaya dan etnis dalam gaya bahasanya seperti karya- karya Rumi dalam antologi puisinya misalnya, tapi ada juga yang mempunyai gaya bahasa luar biasa seperti nyayian yang sanga merdu, contohnya Al Quran yang sering kali menggunakan bahasa yang super Puitis.
                Puisi Inggris dan Amerika modern sebagian besar adalah bentuk puisi kritik budaya, yang memainkan bunyi yang kadang-kadang sengaja atau tidak sajak itu mengatur irama sendiri. Pada penyair dunia saat ini sering meminjam gaya, teknik dan bentuk dari beragam budaya dan bahasa tersebut.



Antologi Puisi Kangbarok


Share:

0 komentar: