Sunday, May 25, 2008

Otak Atik Bahasa

Mau main- main bahasa ni ceritanya, bukan petak umpet ato umpet2an loh !, Cuma pengen ngomong bebas tanpa kaidah bahasa yang membelenggu.

Banyak sekali kasus perdebatan terjadi hanya karena bahasa ( Indonesia ) kita yang kurang lengkap kosakatanya. DiBlantika Politik, Sampai keagamaan bahkan.

Sehingga kita sering dan bahkan sangat sering mencuri meminjam kata dari Negara lain, dari kata Inggris dan kata Arab misalnya.

Kita lihat aja kasus anti pornografi dan pornoaksi, ato tentang Liberalisme di Islam dan sebagainya. Semua kasus tersebut bahkan mencuri dari Bahasa Inggris yang kemudian diberi label Indonesia, sehingga pembahasan dan penyelesaian kasus tersebut pun mbulet muter- muter pada maksud bahasanya, bukan langsung dikasusnya. Inilah contoh- contoh kasus yang diperpanjang tidak kunjung selesai akibat bahasa yang kurang bisa dimengerti dengan jelas.

Bukan salah kita siih..! tapi kita akan salah kalo ikut- ikutan cuek dan tidak mau mengerti dengan berbagai bahasa tersebut. Lantas apa yang harus kita lakukan ato pemerintah lakukan untuk mengatasi miskinnya kata- kata kita? Sedangkan apa mungkin kita menciptakan kata- kata baru tanpa mencuri meminjam dari luar sana??

Menurut saya pribadi lagi nih…

Kalo dilihat dari contoh kasus tadi , mestinya memang harus dijelaskan oleh pihak ahli bahasa di Indonesia tentang bahasa- bahasa ato kata- kata yang baru yang diambil dari luar, sehingga rumus yang dipakai bukan berdasarkan masing- masing tapi berdasarkan kamus yang sudah ada. Sebenarnya sekarang sudah ada kamus tersebut , tapi ternyata masih harus dikembangkan dan diperjelas makna perkatanya.

Tapi sekali lagi saya bukan ahli bahasa, tapi sebaliknya saya malah suka membuletkan bahasa, hehehe

Jadi hanya komentar anda yang akan melengkapi artikel ini, supaya jadi lengkap dan tidak mengganjal seperti ini.

Share:

1 komentar:

SaniGirl said...

Padahal negara kita terdiri dari beragam bahasa daerah
menurut pribadi saya sendiri kenapa tidak mengambil bahasa dari beberapa daerah saja (di mix gitu) lalu di jadikan bahasa baku indonesia. Jadi tidak harus melulu mengadopsi dari luar. Kita bisa dengan bangga mengenalkan bahasa itu nantinya kepada dunia luar.